Friday, April 15, 2011

Hybrid Ink, alternatif untuk mencetak yang ramah Lingkungan

Hybrid Ink Teknologi pengeringan (UV/EB cure) sudah hadir dengan signifikan di percetakan dan industri cetak selama hampir 30 tahun. Perkembangan penggunaan teknologi UV/EB Cure sudah menjadi pilhan dan meraih pangsa pasar yang luar khususnya di cetak Offset (Litho). Kebutuhan mencetak dengan pengeringan cepat UV dan mampu mencapai hasil yang baik seperti conventional ink adalah salah satu tujuan dari pembuat tinta (Ink Formulator). Salah satu teknologi yang mampu mencapai target diatas adalah Hybrid Offset Ink (Hybrid Ink). Saat tinta oilbase di cetak di mesin offset conventinal sedangkan UV ink di cetak dengan menggunakan alat tambahan UV Lamps. Tinta Hybrid merupakan gabungan dari kelebihan 2 tinta di atas dan bisa di cetak di satu mesin Hybrid. Sehingga tinta bisa mengering dengan 2 metode baik Oksidasi/penetrasi maupun UV Cure. Mencetak Hybrid dianggap mirip dengan mencampur Tinta oilbase dengan UV base padahal kedua bahan dasar tinta itu adalah samasekali berbeda. bahan baku umum yg di pakai di UV base adalah Acrylated diluent, EA,PA,Polyether A, UA. Sedangkan di oilbase sistem umumnya memakai bahan Alkyd. Bahan Alkyd umumnya tidak cocok di mix dengan bahan acrylate. Hybrid ink menggabungkan 2 proses pengeringan di sesuaikan dengan bahan dasar tinta yg di pakai. Bisa mengering dengan Oksidasi dan penetrasi seperti oilbase/conventional Ink. dan bisa kering di bawah UV radiation (UV Cure) seperti UV base ink. Hybrid ink menggabungkan keunggulan tinta. Mencegah Fly (yg umumnya terjadi di UV Base ink). Hybrid ink bisa di Overprint langsung dengan UV Varnish maupun varnish lainnya. Mesin Hybrid memiliki kelengkapan antara lain Hybrid Press (roll, balangket, Rubber, etc) dilengkapi dengan Infra Red (IR), thermal air, dan UV dryer. Hybrid Process - 100 % UV (UV Ink + UV Coating), UV ink perlu trial di OP dengan varnish type selain UV base - Double Coating (Hybrid Ink+UV Gloss) / Hybrid ink + Aqueous Caoting+UV Coating - Hybrid System (UV Hybryd Ink+ UV Gloss) Semoga membantu dalam memahami Hybrid Ink Sugeng Endarsiwi Printing Ink Engineering [sumber: Rahn Energy Cure]

Wednesday, April 6, 2011

Tinta berkualifikasi scurity

Apa yang di bayangkan dengan istilah "Scurity Ink", "Scurity Printing" dan "Scurity Product". Nyaris akan terbayang sebuah peroses yang penuh rahasia dan berteknologi tinggi, minimal produk itu di buat dengan proses terbatas dengan metode tingkat tinggi dan rumit. Istilah Scurity menjadikan produk atau hasil cetak menjadi unik dan rumit. Tentu saja dengan alasan scurity pula tidak sembarang orang bisa membuat dan melakukan jual beli barang yg berkualifikasi scurity. Beberapa tinta berkualifikasi scurity : Invisible Ink, Visible Ink, Flourescent Ink Beberapa produk scurity : Uang, Ijazah, Dokumen Keuangan, Materai, Prangko Sugeng Endarsiwi email: sugeng_siwi@engineering.com

Sunday, January 23, 2011

Standarisasi Cetak di Indonesia

Gaung profesional di percetakan indonesia khususnya di jakarta, bandung dan kota besar lainnya sudah mulai terdengar nyaring. Berbagai forum di bidang percetakan sudah mulai merapatkan barisan demi menghadapi tantangan globalisasi industri saat ini. Percetakan sudah mulai sadar akan pentingnya metode cetak yang baik dan benar dan mngikuti aturan standard international.

Asosiasi pengusahan percetakan semakin menekankan aturan bersama dalam melakukan usaha, mulai bahan pendukung seperti kertas dan tinta juga mesin cetak plus spare part mesin cetak. Asosiasi profesional cetak juga demikian, menggaungkan pentingnya memahami aturan cetak dan metode percetakan yg di akui international. Dimana mana membicarakan melakukan pelatihan demi memahami konsep cetak yg standar. Konsep standar semakin menjelma dengan sangar dan membantai. benarkah demikian? Idealnya konsep standar adalah anjuran sekligus metode dan pedoman untuk dilaksanakan dengan tujuan memudahkan dan memiliki target atau segmen. Tidak memukuk rata dan mengakibatkan munculnya perlawanan dan berakibat menurunkan persaingan sehat dalam industri percetakan dalam negeri.

Standarisasi Indonesia, Fatamorgana ?

Sebuah metode standar di sebuah negara adalah proses yg di akui bersama dalam konsep bersinergi, sehingga industri dalam negeri maju bersama sekaligus mendapat profit yg layak. Jepang memiliki stardar, Amerika juga demikian, eropa sudah dari dulu. negara yg sudah memulai standard secara tidak langsung juga memihak produk dalam negeri nya sendiri, coba perhatikan, Jepang siap dengan Mesin cetak, tinta, dan kertas dalam negeri. Amerika dan eropa apalagi.

Standarisasi Indonesia dalam industri percetakan adalah juga proyek nasionalis, apakah asosiasi pengusaha cetak, Asosiasi Profesiaonal Cetak, dan pekerja grafika yg terlibat didalamnya mau mendukung ini? mempergunakan, menyiapkan produk dalam negeri dari ketiga komponen terbesar di industri grafika?

Ini adalah tantangan sekligus peluang untuk para pekerja, praktisi Grafika di Indonesia. Berbuat dari sekarang untuk di lanjutkan oleh generasi berikutnya. Dan dalam 10 - 15 tahun kedepan mucul Standarsiasi Percetakan Indonesia dengan melibatkan :

Perusahaan pembuatan mesin cetak Buatan Indonesia, Tinta Asli buatan Indoesia, dan kertas buatan indonesia. kalau bukan kita siapa lagi.

Sunday, January 2, 2011

Welcoming year 2011 !


Galaxy-Grafika, Tidak terasa tahun sudah berganti lagi sekarang kita mulai memasuki tahun baru 2011. Semuanya berjalan dengan cepat bak balapan di Formula 1. Demikian juga teknologi percetakan, mulai dari mesin cetak dengan, kertas, produk percetakan yang di dukung oleh tinta cetak yang makin unik dan special. dan tentu saja produk 2x grafika yang rumit dan scurity.


Di bidang mesin cetak, tentu saja rotogravure dan flexo masih memimpin dalam lingkup produk web alias gulungan untuk media publikasi. disusul oleh offset dan screen dan digital printing. Tinta cetak sudah mulai kearah ramah lingkungan, low VOC, cepat kering dan high aplication. Produk cetakn makin menuntut hasil cetak yg makin rumit dan sulit ditiru. beberapa produk cetak seperti :

1. Drip off varnish (UV System)
2. Anti slip medium varnish (Aviation purposes) (UV Coating)
3. masih berlakunya conventional offset ink untuk Metalized Film Paper (MPET)
4. High LF (UV Flexo Ink)
5. Heat resistance untuk Kartu nama atau membership (UV Offset, UV Flexo)
6. UV - Water base system


Di proses percetakan juga semakin di buat lebih rumit dan terstruktur demi memenuhi ISO. End user semakin pintar dan meminta lebih banyak.


Sebagai Pekerja grafika maupun pendidik di grafika, tentu ini adalah tantangan sekaligus peluang. Selamat bekerja Semoga Tuhan menyertai kita



Selamat tahun baru !



Sugeng Endarsiwi

PII membership since 2004